Sejak setahun silam, Polda Aceh meluncurkan progam polisi meupep-pep (cerewet) yang bertugas mengingatkan pengguna jalan agar tidak melanggar lalu lintas. Meski progam tersebut ada di seluruh Indonesia, namun tidak semuanya berjalan.
Keahlian untuk cerewet tidak dapat dilakukan oleh semua orang. Adalah AKBP Adnan, salah seorang polisi di Polda Aceh yang sanggup menjalankan program perintah Wakapolri tersebut. Saban hari, ia berkeliling Banda Aceh dengan menggunakan mobil patroli lalu lintas untuk mengingatkan warga ibu kota Provinsi Aceh untuk selalu mentaati aturan berlalu lintas.
Sebelum menjadi polisi, pria kelahiran Meureudu, Pidie Jaya Aceh pada 10 Maret 1960 itu pernah bekerja sebagai wartawan di sebuah koran terbitan Medan pada tahun 1979. Adnan yang dibesarkan di asrama TNI juga pernah menjadi asisten salah seorang dosen di sebuah universitas di Aceh.
Adnan menamatkan kuliah di jurusan Fisipol Dharma Wangsa, Medan. Dengan segudang pengalaman semasa kuliah dan saat menjadi polisi inilah membuat Adnan mampu menjadikan diri sebagai negosiator dan pembicara.
"Saya banyak mendapat bimbingan dari kawan-kawan sehingga saya mencoba untuk menyelamatkan pengguna jalan raya dari korban kecelakaan lalu lintas," kata ayah tiga anak ini saat ditemui di Mapolda Aceh, Selasa (18/3/2014).
Sebelum menjankan program polisi meupep-pep, Adnan sempat berdiskusi dengan sejumlah profesor di Universitas Syiah Kuala. Ia meminta saran dari para profesor tersebut untuk melakukan sosialisasi yang akan berjalan efektif di Aceh.
"Karena mengingat Aceh pernah dilanda konflik, maka dengan cerewet ini sentuhan batinnya sangat efektif dan angka pelanggar lalu lintas menurun," jelas Adnan.
Setelah program polisi meupep-pep diluncurkan, Adnan yang menjabat sebagai Kepala Pendidikan dan rekayasa Lalu Lintas Polda Aceh dipercaya menjadi koordinator pelaksana polisi meupep-pep dan pelaksananya seluruh Polres yang ada di Aceh.
Untuk belajar cerewet, selain pernah menjadi penjual obat, Adnan juga pernah menempuh pendidikan negosiator di Bandung. Ia juga pernah menjadi asisten dosen untuk mata kuliah pengantar Ilmu Komunikasi.
"Berdasar pengalaman inilah saya lebih gampang untuk berbicara," ungkap Adnan.
Sehari-hari, AKBP Adnan berkeliling kota, mengingatkan pengguna jalan pentingnya taat peraturan lalu lintas dengan bahasa Aceh, dan kadang menyelingi teguran dengan sindiran-sindiran menggelikan. Sejauh ini, hanya dia yang bisa menjalankan tugas itu.
Sumber: http://news.detik.com/read/2014/03/18/194643/2529705/10/1/bergaya-unik-ini-profil-lengkap-akbp-adnan-si-polisi-cerewet
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan memberikan komentar dan juga masukan agar terciptanya silahturahmi antar Admin Blog Sat Lantas Aceh Barat dengan Masyarakat umumnya dan terutama di Aceh Barat khususnya.